Horor Terror Geng Narkoba di Ekuador hingga Jenderal AS Turun Tangan

Januari 13, 2024

Horor Terror Geng Narkoba di Ekuador hingga Jenderal AS Turun Tangan – Geng kriminal atau narkoba tetap menciptakan teror di Ekuador. Kondisi ini sebabkan Jenderal AS turun tangan dan dapat datang untuk menopang membasmi geng-geng tersebut.

Ketegangan antara pasukan keamanan dan kejahatan terorganisir meraih puncaknya. Pada hari Kamis (11/1) saat setempat, pejabat Ekuador mengutarakan bahwa geng kriminal saat ini tengah menyandera 178 penjaga dan staf penjara.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (12/1/2024), otoritas penjara SNAI melaporkan bahwa kuantitas narapidana di Ekuador yang terlibat dalam kerusuhan meningkat jadi 39 orang pada hari selanjutnya. Terjadi kerusuhan di sebagian lembaga pemasyarakatan, dimana narapidana menembaki personel angkatan bersenjata Ekuador.

Negara kecil di Amerika Selatan itu udah terjerumus krisis sesudah bertahun-tahun meningkatnya pemeriksaan oleh kartel-kartel narkoba transnasional. Mereka pakai pelabuhan-pelabuhan di Ekuador untuk mengirimkan kokain ke Amerika Serikat dan Eropa.

Ledakan kekerasan geng yang makin lama meluas di Ekuador udah sebabkan keterlibatan seorang Jenderal dari Amerika Serikat. Peristiwa berikut dipicu oleh penemuan pada hari Minggu selanjutnya bahwa salah satu bos narkoba paling berkuasa di negara itu. Jose Adolfo Macias yang di kenal dengan nama samaran “Fito”, berhasil melarikan diri dari penjara.

Pada hari Senin, Presiden Daniel Noboa memberlakukan kondisi darurat dan jam malam. Namun, geng-geng kriminal membalas dengan deklarasi “perang” — menculik polisi, melancarkan ledakan, dan mengancam dapat mengeksekusi warga sipil secara acak di jalanan.

Sebanyak 16 orang udah meninggal dunia dalam kekerasan ini.

Berdasarkan laporan dari BBC, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperkirakan pada tahun 2019 kurang lebih sepertiga dari memproses kokain di Kolombia lewat Ekuador sebelum pada akhirnya meraih Amerika Utara dan Eropa.

Dalam sebagian tahun terakhir, kelebihan negara yang berbatasan dengan Kolombia dan Peru (keduanya produsen penting) di pasar internasional untuk obat-obatan terlarang ini makin lama meningkat.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Jambret HP di Kolong Tol Meruya Jakbar

Geng Kriminal yang Kuat

Geng-geng kriminal makin lama menyatakan kemampuan mereka di Ekuador. Salah satu contohnya adalah geng Lobos, Choneros, dan Tiguerones yang memiliki keterkaitan dengan kartel penyelundup narkoba.

Kelompok kriminal di Ekuador umumnya beroperasi secara terpecah-pecah, jadi subkontraktor dari organisasi kriminal asing, menurut website InsightCrime.

Setelah demobilisasi Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) sebagai hasil perjanjian damai dengan pemerintah Kolombia, Ekuador makin lama mencuat di pasar obat internasional.

Kelompok pemberontak FARC dan organisasi lain yang mengenai dengan perdagangan narkoba memimpin desentralisasi rantai memproses dan distribusi kokain, sehingga amat mungkin group mafia dari Ekuador terlibat dalam bisnis tersebut.

Kelompok-kelompok ini, yang beroperasi terutama di perbatasan dengan Ekuador, di departemen Nario dan Putumayo di Kolombia. Bersekutu dengan kartel Meksiko dan organisasi Eropa lainnya terutama dari Balkan Barat yang menjaga kehadirannya di lokasi tersebut.

Dalam kondisi ini, partisipasi berbagai organisasi kriminal dari berbagai negara udah menciptakan konflik lokasi dan menaikkan tingkat kekerasan di Ekuador, menurut para ahli.

Jenderal AS Turun Tangan

Seorang pejabat tinggi militer Amerika Serikat (AS) dan sebagian pejabat senior Washington dapat datang ke Ekuador. Kunjungan ini di lakukan di tengah kekacauan di Ekuador.

Seperti di laporkan oleh AFP pada Jumat (12/1/2024), pejabat-pejabat AS dapat beri tambahan dukungan kepada Presiden Daniel Noboa dalam melawan geng-geng kriminal yang sebabkan kekacauan di Amerika Selatan.

Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya mengumumkan bahwa Jenderal Laura Richardson yang merupakan kepala Komando Selatan AS bersama dengan dengan sejumlah pejabat sipil AS dapat datang datang ke Ekuador dalam sebagian pekan ke depan.

“Untuk menjajaki, dengan rekan-rekan Ekuador, cara-cara kami bisa bekerja bersama dengan secara lebih efisien. Dalam menghadapi ancaman yang di timbulkan oleh organisasi kriminal transnasional.” ujar Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya.

Para pejabat sipil yang datang juga juga asisten Menteri Luar Negeri AS, Todd Robinson, yang bertugas memerangi narkotika.

Lebih lanjut, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengutarakan bahwa AS dapat menaikkan kerja sama dalam sharing intelijen, juga dalam aktivitas dunia maya. Mereka juga tengah melacak langkah untuk mengajukan pertanggungjawaban terhadap para pelaku kriminal.

Miller beri tambahan bahwa para pejabat AS juga dapat mengulas reformasi penjara di Ekuador. Sering kali mengalami serangan kala para narapidana yang tergabung dalam group kejahatan terorganisir berhasil mengambil alih kontrol.