Hasil Mengejutkan dari Penyidikan Kopi Sianida

Mei 3, 2024

Hasil Mengejutkan dari Penyidikan Kopi Sianida – Sebagai Wakil Menteri Hukum itu menyampaikan tentang hasil profiling spaceman Jessica yaitu proses pengumpulan informasi dan data tentang seseorang dengan tujuan untuk memahami karakteristik, kepribadian, preferensi, perilaku, hingga kecenderungan mereka. Menurutnya, hasil profiling membuat tim Jaksa Penuntut Umum semakin yakin bahwa Jessica Wongso adalah pelaku, selain bukti-bukti yang berhasil mereka kumpulkan selama penyelidikan. Kepribadian Jessica Wongso terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin pada 2016 lalu menjadi sorotan usai dirilisnya podcast Deddy Corbuzier yang menghadirkan Edward Omar Sharif Hiariej atau Prof Eddy sebagai narasumber. Dalam kasus kopi sianida, Prof Eddy merupakan salah satu saksi ahli yang memberatkan Jessica Wongso.

Kecenderungan untuk Bunuh Diri

Beberapa kasus kriminal yang melibatkan Jessica Wongso di Australia adalah ancaman untuk melakukan bunuh diri. Hal tersebut dilaporkan oleh Patrick O’Connor. Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang disebutkan oleh Deddy Corbuzier di podcast, Jessica Wongso pernah melakukan percobaan bunuh diri sampai empat kali menggunakan racun.

Terlibat 14 Kasus Kriminal di Australia

Diungkapkan oleh Prof Eddy, Jessica Wongso terlibat 14 kasus kriminal di Australia. Fakta ini sebelumnya telah dibeberkan oleh anggota kepolisian negara bagian New South Wales, Australia, John Torres. Salah satu kasus yang melibatkan Jessica antara lain toto macau mengendarai mobil dalam pengaruh alkohol. Kasus-kasus lainnya berhubungan dengan mantan kekasihnya yang bernama Patrick O’Connor, di mana Jessica dilaporkan sering mengancamnya.

Keingintahuan yang Tak Wajar Tentang Sianida

Prof Eddy juga mengungkapkan hasil digital forensik dari laptop Jessica Wongso yang disita. Ditemukan riwayat pencarian tentang sianida, racun yang diduga kuat menjadi penyebab kematian Mirna, serta film yang sempat ditonton oleh Jessica.

“Pada tahun 2015, dia menonton film The Hateful Eight. Film itu menceritakan tentang 8 koboi, di mana satu koboi, dia membunuh tujuh temannya dengan menggunakan sianida yang dia masukkan ke dalam kopi. Itu sempat di-profiling,” ujar Prof Eddy.

Menangis saat Berhadapan dengan Ronny Nitibaskara

Prof Eddy menceritakan perilaku Jessica Wongso saat fisiognomi (ahli membaca gestur) Profesor Ronny Nitibaskara dihadirkan sebagai saksi di persidangan. Jessica yang sebelumnya selalu tenang, langsung menangis. “Selama persidangan, Jessica itu tenang, dia senyum-senyum. Tapi coba perhatikan, coba lihat baik-baik, ketika Profesor Ronny Nitibaskara memberikan kesaksian, Jessica kan nangis, dan itu sempat diprotes data macau oleh kuasa hukum,” ungkapnya.

 Tidak Mempan Lie Detector

Prof Eddy menjelaskan kondisi psikologis Jessica Wongso berdasarkan keterangan Profesor Ronny Nitibaskara dan dokter Nathalie selaku psikiater. Dia menyebutkan tentang skala psikologis manusia yang berada di level 1 sampai 20. “Jessica ini berada di skala 19 atau berapa ya, jadi hampir mendekati sempurna. Ini yang kemudian disimpulkan oleh profesor Ronny, bahwa orang seperti ini, dideteksi dengan lie detector secanggih apapun, tidak akan terbukti,” ujarnya.

Ancam Membunuh Bosnya

Masih berhubungan dengan racun, Jessica Wongso disebutkan pernah mengancam untuk membunuh bosnya. Jessica menyampaikannya pada Kristie, temannya di Australia. “(Jessica bilang), ‘Saya tahu itu cara yang tepat untuk membunuh dan sebagainya.’ Karena itu tadi, berdasarkan digital forensik, dia memang sudah men-search bagaimana sianida itu dan dia sudah menonton film, jadi dia sudah paham sebetulnya,” kata Prof Eddy.