Militer Korea Selatan Temukan Rudal Balistik Korut

Januari 15, 2024

Militer Korea Selatan Temukan Rudal Balistik Korut – Militer Korea Selatan mengklaim bahwa Korea Utara di kira menembakkan rudal balistik jarak menengah. Tindakan ini berlangsung beberapa hari sehabis Pyongyang melaksanakan latihan tembak di perairan dekat perbatasan dengan Korea Selatan.

“Militer kami mendeteksi satu dugaan rudal balistik jarak menengah. Yang di luncurkan dari lokasi Pyongyang menuju Laut Timur sekitar pukul 14:55 (0555 GMT).” Kata Kepala Staf Gabungan Seoul (Soul’s Jount Chief of Staff atau JCS) dalam sebuah pernyataan, mengacu pada perairan yang juga di kenal sebagai Laut Jepang, di lansir AFP, Minggu (14/1/2024).

Rudal selanjutnya di laporkan telah terbang sejauh 1.000 kilometer (621 mil). Pihak berwenang di Seoul, Washington, dan Tokyo tengah melaksanakan asumsi terhadap spesifikasinya.

“Kami terlampau mengutuk peluncuran terbaru rudal oleh Korea Utara gara-gara memahami merupakan provokasi yang mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea,” ujar seorang pejabat militer Korea Selatan.

Baca Juga: KPU Rilis Daftar 63 Lembaga Survei untuk Pemilu 2024

Rudal Balistik Korut yang Jatuh di Laut Jepang

Sementara itu, penjaga pantai Jepang juga membenarkan barangkali peluncuran rudal oleh Korea Utara. Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, kapal-kapal telah di beri peringatan untuk tingkatkan kewaspadaan.

Menurut laporan terbaru, militer Korea Selatan menduga Korea Utara telah melaksanakan uji coba rudal terbaru. Rudal selanjutnya adalah Hwasong-18, sebuah rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat (ICBM), yang di tembakkan ke Laut Timur pada tanggal 18 Desember.

Uji coba ini berlangsung beberapa hari sehabis Korea Utara melaksanakan serangkaian latihan tembak-menembak yang jarang berlangsung di dekat perbatasan maritimnya dengan Korea Selatan. Latihan selanjutnya mengakibatkan di lakukannya latihan balasan dan perintah evakuasi di beberapa pulau perbatasan Korea Selatan.

Pada awal pekan ini, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyebut Seoul sebagai “musuh utama” dan mengancam untuk menghancurkan Korea Selatan. Peringatan ini di sampaikan oleh Kim Jong Un selagi ia berkunjung ke pabrik-pabrik senjata besar.

“Waktu bersejarah selanjutnya tiba di saat kami kudu mendefinisikan entitas yang di sebut Republik Korea (Korea Selatan). Sebagai negara yang paling bermusuhan dengan Republik Demokratik Rakyat Korea.” Ujar Kim seperti di lansir oleh Korea Central News Agency (KCNA), kantor berita formal Korea.KCNA.

Para analis membuktikan bahwa perubahan bahasa selanjutnya miliki makna yang signifikan. Membuktikan ada pergeseran pendekatan Pyongyang menuju “mode ultra-hawkish” yang lebih agresif.