Tantangan Ekonomi Global di 2024 Versi Bank Dunia

Januari 19, 2024

Tantangan Ekonomi Global di 2024 Versi Bank Dunia – Sebagai dunia menuju transformasi pembangunan, proyeksi ekonomi world pada 2024. Laporan terakhir dari Bank Dunia mengindikasikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dapat mencapai level paling rendah dalam 30 th. terakhir, menciptakan tantangan betul-betul bagi perekonomian global.

Pada satu sisi, ada peningkatan situasi ekonomi world di bandingkan th. sebelumnya, terutama karena mengurangnya risiko resesi world yang terbujuk oleh penguatan ekonomi Amerika Serikat.

Meskipun demikian, ketegangan geopolitik yang makin lama meningkat mengakibatkan potensi bahaya baru dalam jangka pendek bagi perekonomian dunia.

Sementara itu, prospek jangka menengah untuk banyak negara berkembang jadi makin lama suram.

Perlambatan pertumbuhan di sejumlah besar negara besar, perdagangan world yang lesu, dan situasi keuangan yang paling ketat dalam lebih dari satu dekade terakhir jadi faktor-faktor pendorong kekhawatiran.

Tantangan Ekonomi Global

Pada th. 2024, pertumbuhan perdagangan world di prediksi cuma mencapai setengah dari umumnya pertumbuhan pada dekade sebelum pandemi.

Di samping itu, biaya pinjaman di negara-negara berkembang, terutama yang mempunyai peringkat kredit rendah, di perkirakan dapat selalu tinggi karena suku bunga world berada pada level tertinggi dalam empat dekade jika sesuai dengan inflasi.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi world menyatakan perlambatan sepanjang tiga th. berturut-turut, dari 2,6 persen th. sebelumnya jadi 2,4 persen pada th. 2024.

Negara-negara berkembang di harapkan tumbuh cuma sebesar 3,9 persen, lebih dari satu poin persentase di bawah umumnya pertumbuhan dekade sebelumnya.

Setelah kinerja yang mengecewakan th. lalu, negara-negara berpendapatan rendah di prediksi dapat mengalami pertumbuhan sebesar 5,5 persen. Tapi angka ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Baca Juga: Samsung Umumkan Visi AI untuk Pengalaman Lebih Intuitif dan Nyaman di CES 2024

Pada akhir th. 2024, di perkirakan bahwa kurang lebih satu dari tiap-tiap empat negara berkembang dan 40 persen negara berpenghasilan rendah dapat selalu berada dalam situasi lebih miskin. Di bandingkan sementara menjelang pandemi COVID pada th. 2019.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di negara maju juga mengalami perlambatan, turun jadi 1,2 persen pada th. ini dari 1,5 persen pada th. 2023.

Hal ini mencerminkan tantangan world yang kudu diatasi untuk menegaskan pemulihan ekonomi yang terus menerus dan merata di semua dunia.

Tantangan yang dihadapi oleh komunitas internasional perlu tindakan kolaboratif dan strategis untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi dan menegaskan pertumbuhan yang inklusif.

Keputusan kebijakan yang bijaksana, investasi dalam inovasi, dan kemitraan internasional yang kuat jadi kunci untuk hadapi era depan ekonomi world yang penuh dengan ketidakpastian ini.