Waspada! Sesar Aktif di Sumedang

Januari 13, 2024

 Waspada! Sesar Aktif di Sumedang – Wilayah Sumedang di Jawa Barat maxbet di kelilingi oleh banyak sesar aktif dengan magnitudo besar. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat setempat untuk senantiasa waspada pada potensi gempa.

Hal berikut terungkap dalam webinar bertajuk ‘Kupas Tuntas Gempa Sumedang yang di pantau di Jakarta, Kamis (11/1/2024). BRIN menyebutkan ada banyak sesar aktif besar berkekuatan di atas 6,5 magnitudo mengapit Kabupaten Sumedang.

“Sumedang terletak di antara lebih dari satu sesar aktif yang mempunyai skala besar dan telah banyak di teliti,” ungkap peneliti gempa bumi BRIN, Mudrik Rahmawan Daryono, seperti yang di lansir oleh Antara pada Sabtu (13/1/2024).

“Magnitudo di atas 6,5 semuanya. Ini adalah sesuatu yang mesti kita waspadai,” imbuhnya.

Mudrik menyebutkan bahwa terkandung banyak sesar aktif yang berada di kota-kota perlu seperti Cirebon, Bandung, Jakarta, Karawang, Indramayu, dan lain sebagainya. Dia menyebutkan bahwa kota-kota strategis ini menyimpan kekuatan yang dapat memicu terjadinya gempa bumi, baik berbentuk swarm earthquake maupun foreshocks.

Lebih lanjut, di jelaskan bahwa Sumedang di kelilingi oleh lebih dari satu sesar besar yang dapat berpotensi memicu gempa. Sesar-sesar berikut antara lain adalah Sesar Baribis Segmen Tampomas di segi utara, Sesar Baribis Segmen Ciremai di segi timur, Sesar Lembang di segi barat, serta Sesar Cileunyi Tanjungsari dan Sesar Garsela di segi selatan.

Sesar Baribis yang berlanjut dari Surabaya hingga sekitar Jakarta mempunyai kebolehan hingga 7 magnitudo. Selain itu, terkandung juga Sesar Lembang dengan kebolehan 7,0 magnitudo, Sesar Tampomas dengan kebolehan 6,7 magnitudo. Sesar Ciremai 1 sebesar 6,6 magnitudo, dan Sesar Ciremai 2 dengan kebolehan hingga 6,9 magnitudo.

Baca juga: Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Begal di Meruya Jakarta Barat

Waspada Sesar Aktif di Sumedang

Menurut Mudrik, keberadaan sesar-sesar besar ini mesti di pelajari secara slot bet kecil mendalam untuk dapat beradaptasi dan kurangi potensi gempa bumi di era depan.

Pada tahun 1847, berjalan gempa bumi di segmen Tampomas. Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) telah lakukan survei morfologi yang rinci manfaatkan drone untuk mengidentifikasi pengaruh gempa bumi darat tersebut.

Berdasarkan information yang di ambil manfaatkan drone, nampak ada robekan khas pada sesar aktif yang mengalami pergeseran sejauh 4 meter. Pergeseran sejauh itu dapat memicu gempa bumi dengan kebolehan magnitudo 7,0.

Jadi di segi sebelah situ ada indikasi kuat dulu berjalan gempa magnitudo 7,” kata Mudrik.

Lebih lanjut, kita mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan siap hadapi barangkali terburuk dengan lakukan langkah mitigasi pada ancaman gempa bumi di era yang akan datang.

Sumedang, 17 Mei 2022 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lagi mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada pada potensi gempa di daerah Sumedang. Hal ini disebabkan oleh banyaknya sesar aktif yang tersebar di wilayah tersebut.

Melalui penelitian dan pemantauan terkini, BMKG mengidentifikasi bahwa sebaran wild bandito maxwin sesar aktif di Sumedang lumayan tinggi. Sesar-sesar berikut di akui sebagai pemicu potensi gempa yang dapat berjalan sewaktu-waktu. Oleh di karenakan itu, masyarakat di himbau untuk menambah kewaspadaan dan ikuti protokol yang telah di  tetapkan.

Menurut Dr. Rahmat Triyono, Kepala BMKG, gempa bumi yang berjalan di Indonesia seringkali di sebabkan oleh aktivitas sesar yang aktif. Sumedang sebagai salah satu wilayah yang mempunyai banyak sesar aktif menjadi potensi sumber gempa yang signifikan.

Dr. Rahmat Triyono juga utamakan pentingnya pemahaman masyarakat perihal gejala awal gempa serta beberapa langkah yang mesti di ambil kala berjalan gempa. Hal ini di inginkan dapat kurangi pengaruh yang di timbulkan, baik kerusakan fisik maupun korban jiwa.

Untuk itu, BMKG terus lakukan pemantauan dan penelitian lebih lanjut perihal aktivitas sesar di Sumedang. Selain itu, BMKG juga lakukan usaha penguatan infrastruktur untuk memperkuat sistem peringatan dini gempa bumi di wilayah tersebut.